loading...
loading...
Pada suatu hari, saat seorang kaya sedang berjalan-jalan, ia melewati seorang miskin dan melihatnya begitu kasihan. Dengan kemurahan hati seorang kaya ini, ia pun memberikan si miskin seekor kerbau. Dengan maksud agar ia bisa meninggalkan "kemiskinannya" dan menjadi orang kaya. "Aku berikan kamu seekor kerbau, peliharalah dia dengan baik, saat musim semi tiba, aku akan datang lagi memberikan kamu benih untuk ditanam. Bajaklah ladang mu dengan kerbau yang kuberikan.", ucap sang kaya kepada si miskin.
Si miskin pun sangat berharap untuk cepat menjadi kaya. Namun setelah lewat beberapa hari, kerbau harus makan rumput, manusia harus makan nasi, hari-hari pun semakin susah dilewati.
Si miskin pun berpikir untuk menjual kerbaunya, lalu membeli beberapa kambing, potong satu kambing untuk dimakan, sisanya bisa melahirkan anak kambing lagi, saat sudah besar bisa dijual dan dapat uang.
Rencana si miskin pun segera dijalankan, setelah memakan satu kambing, kambing lainnya tidak melahirkan anak, hari-hari pun semakin susah dilewati. Karena tidak tahan, satu kambing pun dimakan lagi.
Si miskin berkata, "tidak bisa seperti ini, aku akan menjual kambing ini dan memeberi beberapa ayam. Ayam lebih cepat bertelur, telur ayam pun bisa langsung dijual dan dapat uang, hari-hari pasti akan jadi mudah dilewati."
Rencana si miskin pun segera dijalankan, namun hari-harinya tak berubah, malah semakin sulit. Karena tidak tahan, iya pun memotong ayamnya dan memakannya hingga sisa seekor ayam. Si miskin pun putus asa.
Dia berkata, "tidak ada harapan menjadi kaya lagi, jual saja ayam ini, dan beli sebotol alkohol. Dengan tiga teguk, bisa menenangkan diri."
Dengan cepat, musim semi pun tiba. Si kaya yang baik hati datang membawa benih untuk si miskin, namun ia malah menemukan si miskin sedang mabuk-mabukan di rumahnya, kerbau pun sudah tidak ada lagi. Si kaya berbalik dan pergi. Si miskin tetaplah miskin.
Banyak orang miskin yang pernah memiliki mimpi, bahkan bertemu dengan kesempatan dan sudah mulai melangkah, namun untuk bertahan hingga akhir, sangatlah susah.
Ada seorang investor yang pernah berkata, rahasia suksesnya adalah: "saat tak ada uang, meski sesulit apapun, jangan gunakan investasi dan simpanan mu. Tekanan akan memaksa kamu untuk mencari jalan keluar mendapatkan uang, dan membantu melunaskan segala utangmu." ini adalah kebiasaan baik.
Karakter membentuk kebiasaan, kebiasaan menentukan keberhasilan.
Yang kuat berkata: bukan tidak ada air mata, namun lari bersama air mata.
Bagaimana sobat cerpen? Apakah cerita diatas cukup menggelitikmu? Ayo sebarkan artikel ini agar makin banyak yang tahu ya!
loading...